Instalasi Produksi Kompos Kota ( IPKK) Suatu Peluang Bisnis[5 Aug. 2010, 19:02:58]
Rotary Klin Manual Biophoskko® RKM 1000L, mampu mengolah sampah hingga 3 m3 ( setara berat 1 ton) / batch produksi) . Kapasitas mesin ini, masing-masing unit berkemampuan merobah ( melalui proses dekomposisi) sampah organik jadi kompos padat dan pupuk organik cair ( POC) hanya 5 hari, jauh lebih cepat dibanding pengomposan secara tradisional atau konvensional ( model bedeng atau open windrows) yang umumnya memerlukan waktu 30 hari hingga 60 hari.
Kelengkapan dalam instalasi produksi kompos menggunakan Rotary Klin Biophoskko® skala komunal atau komersial ini adalah 5 unit Rotary RKM 1000L, 1 unit MPO 500 HD ( penggerak Elektro motor atau Honda Gx) dan 1 pengayak MPP 3000. IPKK berkemampuan melayani proses pengolahan limbah padat atau sampah organik keluaran dari blok perumahan, RW, pasar, hotel, kantin-kantin pabrik dan kawasan komersial) lainnya.
Mesin Pencacah Organik ( MPO 500 HD) berfungsi menjadikan ukuran material sampah organik semakin kecil, dan hal ini berguna untuk mempercepat laju dekomposisi ( fermentasi) - karena meluasnya permukaan material sampah dan bahan organik. Selanjutnya, terdapat pula mesin pengayak kompos MPP 3000 ( screen tools ) guna memisahkan berbagai ukuran kompos.
Dengan adanya mesin Rotary Kiln dalam IPKK ini telah mendorong lahirnya usaha Jasa Kebersihan ( outdoor cleaning service) - misalnya komplek perumahan ( Real Estate) , apartemen dan perkantoran. Karena terhadap sampah dari lingkungannya sendiri, resistensi ( penolakan) masyarakat sekitar terhadap pengolahan sampah di sumbernya ( model IPKK) ini lebih rendah dibanding terhadap proyek pengolahan sampah skala lebih besar seperti sampah satu kota - yang misalnya terkonsentrasi di suatu lokasi, sebagaimana suatu TPAS ( Tempat Pembuangan Akhir Sampah) .
Pengembangan usaha Jasa Kebersihan dalam satu IPKK pada level skala RT/ RW atau suatu komplek perumahan sejauh ini berjalan dengan baik, memberi keuntungan layak kepada pengelolanya, disamping aman dari penolakan ( resistensi) masyarakat. Apalagi dengan berlakunya UU No 18/ 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang mewajibkan penghasil sampah atau lokasi tempat timbulan sampah mengelolanya baik secara mandiri maupun dikontrakan kepada pihak ketiga ( rekanan) .
_______________
Pilihan teknologi dalam mengelola sampah di lokasi dimana dihasilkan, menggunakan komposter Rotary Klin Manual ( RKM 1000L) kapasitas 3 m3/ unit/ batch produksi 5 hari dalam suatu Instalasi IPKK yang terdiri 5 unit Rotary Kiln RKM 1000L ditambah 1 unit mesin pencacah MPO 500 HD kaps 500 kg/ jam dan 1 mesin pengayak MPK kapasitas 3 m3/ jam diperlukan modal investasi mulai Rp 97.000.000, - ( harga tingkat pabrik Bandung, diluar biaya installment di lokasi pengguna serta pengangkutan, belum termasuk biaya bangunan peneduh tanpa dinding) . Investasi ini akan lebih besar jika pilihannya menggunakan mesin dengan tenaga engine atau listrik ( elektrik) .
Paket mesin IPKK ( model minimalis) diatas sudah memadai bagi pengelolaan 1 ton atau 3 m3 sampah/ hari atau mengelola sampah dari sekitar 200 rumah atau 1000 jiwa di suatu kawasan ( pabrik, mall, hotel, pasar) secara terus menerus tanpa henti setiap hari.
Paket investasi mesin ini pun akan menjadikan IPKK sebagai suatu usaha kecil ( UKM) dalam menghasilkan 400 kg kompos ( 40 % dari berat sampah) dan 20 sd 25 botol 500 ml pupuk cair organik ( 1 persen dari berat sampah) - setiap hari. Membuat kompos dengan Rotary Klin ini akan memerlukan biaya 4 kantong @ 7 Kg mineral penggembur ( bulking agent, 3 % dari berat sampah) Green Phoskko @ Rp 5.000, - / kg dan 1 kg ~ 4 Pack aktivator ( Green Phoskko, 1 permil) @ Rp 110.000, - / kg atau total sekitar Rp 250.000, - / batch produksi per 1 hari/ Unit IPKK.
Untuk keperluan komersial ( hasil kompos dan organik cair dijual) , diperlukan tambahan biaya kemasan pupuk cair dan kemasan kompos padat bermerk sebanyak ( 100 pcs kantong kemasan kompos padat @ 5 kg = Rp 195.000 dan 20 botol @ 500 ml kemasan pupuk organik cair = Rp 105.000) , total Rp 550.000, - . Dengan biaya tersebut akan menghasilkan 40 % kompos padat dari berat bahan sampah organik ( atau semula 1 ton sampah, akan menjadi sekitar 400 kg kompos atau 80 hingga 100 kantong @ 4 atau 5 kg/ pack) . Disamping hasil kompos padat, terdapat juga 20 botol pupuk organik cair ( liquid organic fertilizer) @ Rp 20.000 sd Rp 40.000, - / botol @ 500 ml ditambah pendapatan atas jasa kebersihan- yang jika dinilai sekitar Rp 1. 200.000, - / proses/ unit Instalasi IPKK/ hari. Sebagaimana diketahui, harga kompos Rp 1000, - / kg ditambah harga pupuk organik cair Rp 20.000, - hingga Rp 40.000, - / botol @ 500 ml. Pendapatan retribusi kebersihan ( typing fee) akan diperoleh ketika mengolah sampah lingkungan didalam kawasan perumahan berpendapatan tinggi ( real estate, apartemen, condominium) , atau menjadi kontraktor pengambilan sampah dari hotel, restoran maupun pasar.
Pada model jasa kebersihan suatu perumahan, akan terdapat pendapatan tambahan berupa " retribusi" kebersihan ( typing fee) sekitar 200 rumah x Rp 25.000/ bulan = Rp 5.000.000, - . Uang kebersihan biasanya dikelola Rukun Warga ( RW) maupun perusahaan pengembang ( developer) . Kapasitas 5 unit Rotary Klin 3 m3 ( IPKK) akan mampu mengolah sampah setiap hari, secara berkesinambungan, dari 200 sampai 250 rumah tangga ( per keluarga 5 jiwa) .
Dari gambaran usaha kecil diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengomposan skala komersial komunal bisa menjadi pilihan usaha dan menguntungkan secara ekonomi serta, dilain pihak, pasti memberi manfaat kepada perbaikan lingkungan kota - yakni dengan berhentinya lalulintas dari mobilisasi sampah melintasi kota menuju TPA maupun bersihnya sampah di Tempat Pembuangan Sementara ( TPS) . Dorongan kesadaran akan pentingnya kesehatan lingkungan maupun lahirnya UU No 18/ 2008 menjadi gairah baru adanya pembuatan kompos di lingkungan pabrik ( kantin) , hotel, restoran, perumahan dan kawasan komersial lainnya.
Walaupun tidak untuk tujuan komersial, kini banyak juga perusahaan dan pabrik - dengan karyawan hingga ribuan orang- mengolah sampah kantin- penghasil limbah makanan ratusan kg hingga 1 ton/ hari. Perlu diketahui, setiap orang menghasilkan sampah/ kapita/ hari = 2, 9 liter. Dengan demikian, setiap 1000 orang karyawan pabrik, misalnya, akan menghasilkan 2900 liter ( 2, 9 m3) atau setara berat 1 ton. Beberapa Pemerintah Kota/ Kabupaten ( antara lain Kab Majalengka, Rembang, Pekalongan, Karawang, Bekasi, Manokwari, Ambon, Jakarta Utara, Donggala, Banda Aceh, Kota Cimahi, dll) serta instansi pemerintah ( BKKBN, Kementerian Hukum HAM bagi pengelolaan sampah Lapas di LP Tangerang, LP Cipinang Negara dan LP Narkotika, LP Salemba, LP Surabaya, LP. Banceuy, dll ) telah memberi kepercayaan kepada Biophoskko membantu memecahkan masalah sampah yang selama ini sebagai unit biaya ( cost centre) menjadi unit kerja dengan biaya mandiri.
Demikian juga beberapa perusahaan besar ( Tbk) seperti PT Persero Gas Negara ( PGN) - yang memberikan dukungan pada pengembangan komposter Rotary Kiln di berbagai lokasi di Bandung, PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT Telkom Tbk, PT Panasonic Manufacturing Indonesia ( PMI) Tbk Jakarta - Bogor dan Panasonic KIIC Karawang, Pertamina RU Cilacap, Pertamina UP Bunyu Tarakan dan Pertamina RU Plaju, PT. Gudang GaramTbk di Kediri, PT. Bhineka Karya Manunggal - industri textil besar di Klari Karawang, Medco Oil & Gas Company Kaji Muara Enim, Mc Dermott Indonesia di Batam, PT Aneka Tambang ( Persero) Halmahera, PT. Bridgestone di Bekasi, dll- menggunakan alat mesin ini dalam kepentingan pengelolaan sampah di lingkungan sendiri maupun bagi pembinaan masyarakat sekitar ( PKBL) .
Beberapa perusahaan ( pengembang perumahan PT Billpass Asri) di beberapa lokasi Sunter Jaya, Pejagalan, Tugu Selatan ( Sunter Jakarta Utara) dan LSM ( CHR Aceh, dll ) juga mempercayakan pembuatan model pengelolaan sampah oleh masyarakat kepada teknologi Biophoskko dalam melaksanakan program Corporate Social Responsibility ( CSR) . Paket teknologi Biophoskko juga digunakan oleh perusahan besar - seperti PT ASTRA Company melalui Auto 2000 Soengkono Surabaya- dalam mendukung perolehan sertifikat ISO 14.000 dengan program â Clean and Green Companyâ di berbagai service point- nya.
Disamping program pengelolaan sampah non profit oriented diatas, juga terdapat pendirian Instalasi IPKK sebagai suatu bisnis - sebagaimana telah dilakukan Pengusaha ( misal Mr Petrus di Kutai Barat, Kukje Sangyo di Papua, Herman Gunawan - Tanjungraya Pontianak, Totok Maryadi- Yogyakarta, Toto peternak sapi di Malang, Moch Taviv Palembang, perkebunan di Mandoge Kisaran Sumut, Sigit di Dandangan Kediri, Danang di Semarang, Kelp pemuda Dangdangan Kediri di sekitar pabrik PT Gudang Garam, Tbk, pemuda Tanjungsengkuang binaan Mc Dermott Batam, dll) .